DAYAH AL-MU'ARIF

PROFIL DAYAH DAYAH AL-MUARIF LHOKSEUMAWE ACEH

Dayah Al-Muarif yang berdiri sejak tahun 1970-an dan terletak di daerah yang cukup strategis di kawasan Perindustrian yang diapit oleh PT. MOI, PT. Arun NGL Co, PT. PIM, PT. AAF dan PT. KKA (Persero) terletak di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, oleh karena Dayah Al-Muarif berada ditengah-tengah masyarakat yang hegemonis dan modern, maka system Pendidikan yang diterapkan di Dayah Al-Muarif adalah menganut system semi terpadu antara Pendidikan Formal (Madrasah) dan Non Formal (Dayah Shalafiyah).
A.    Visi dan Misi.
1.      VISI
Mendidik dan menghasilkan intelektual Islam yang berkualitas tinggi dan unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Takwa kepada Alah SWT.
2.      MISI
1)      Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengasuhan yang Islami.
2)      Meningkatkan kwalitas Pendidikan.
3)      Menumbuh kembangkan potensi Santri agar menjadi manusia yang beriman, mandiri, kreatif dancerdas dengan selalu bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa.
4)      Menanamkan keyakinan Akidah melalui pengamalan ajaran Agama Islam dan juga budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5)      Mendorong dan membantu setiap Santri untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
6)      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif menurut potensinya masing-masing.
7)      Menumbuhkan semangat keungulan dan kebersamaan pada diri Santri.
B.     Sejarah pendirian dayah.
Dayah Al-Muarif pada awal berdirinya ditahun 1970-an, hanya merupakan sebuah balai pengajian biasa yang dipimpin oleh Tgk. H. Syeh Ahmad dan bertempat dirumah kediaman beliau yaitu di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara (sebelum dilakukan pemekaran menjadi Kota Lhokseumawe). Di tahun 1987 karena semakin bertambahnya para santri mulai dari tingkat SD s/d SLTA, Tgk. H. Syeh Ahmad atas inisiatifnya sendiri serta didukung oleh beberapa pemuka masyarakat dan BDI PT. Arun NGL Co, beliau membangun asrama untuk pemondokan Santri serta dibebaskannya seluruh santri tersebut dari segala biaya baik biaya Pendidikan maupun biaya operasional lainnya karena mengingat hampir 70% santri tersebut berasal dari keluarga miskin dan pra sejahtera. Pada tanggal 14 Juli 1994 M bertepatan dengan tgl. 24 Muharram 1425 H telah diadakan pelantikan sekaligus penepung tawaran (peusijuek) terhadap Santri Yatim/Piatu yang berjumlah + 20 orang, yang berasal dari lingkungan sekitar oleh Ketua BDI PT. Arun, A/n. General Manager PT. Arun dan turut dihadiri oleh Humas PT. Arun NGL Co, Muspika Kecamatan Muara Dua serta pemuka dan tokoh-tokoh Masyarakat Gampong Batuphat Timur.  Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Teuku Indra Bungsu, SH salah seorang Notaris di Lhokseumawe karena Dayah Al-Muarif sejak bulan November tahun 1994 telah berada dibawah naungan Yayasan Al-Muarif dengan Akte Notaris No. 46, Tanggal 25 November 1994, yang di buat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH Dayah Al-Muarif sekarang ini berdiri di atas tanah wakaf seluas +¬¬¬¬ 1.465 m² dengan No. Sertifikat 432 dan tanah milik Yayasan seluas + 1,500 m².
C.    Profil Pimpinan Dayah.
Pendiri Dayah Al-Muarif Tgk. H. Syeh Ahmad, adalah salah seorang tokoh masyarakat di Gampong Batuphat Timur yang lahir pada tgl. 12 Januari 1929 dan beliau juga adalah salah seorang PNS dan menjabat sebagai Ka. KUA Kec. Muara Dua, dan setelah memimpin Dayah Al-Muarif + 30 (tiga puluh) tahun lamanya dan beliau merasa sudah mulai uzur, maka kepemimpinan Dayah Al-Muarif diserahkan kepada Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I, setelah beliau kembali dari menuntut ilmu dari Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen Pimpinan Tgk. H. Muhammad Amin (Tu Min Blang Bladeuh).
Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I yang lahir pada tgl. 14 September 1971 M atau bertepatan dengan tgl. 24 Ra’jab 1391 H, adalah putra beliau yang ke 7 dari 10 orang bersaudara. Setelah menamatkan pendidikan formalnya di MIN Blang Mane II Batuphat Timur pada tahun 1983, beliau melanjutkan pendidikannya di SMPS Keude Amplaih Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara dan beliau mondok di Dayah RUDI Pimpinan Tgk. H. Nurdin Sani.Dan setelah menamatkan pendidikannya di SMPS tersebut pada tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan di SMAN Dewantara, akan tetapi setelah 2 (dua) tahun belajar di SMA tersebut, beliau menderita sakit dan harus mendapatkan perawatan + sekitar 8 (delapan) bulanan, maka setelah sembuh dari sakitnya tersebut, beliau tidak lagi melanjutkan pendidikannya di SMA tersebut tetapi beliau melanjutkan pendidikannya di jalur non formal yaitu di Dayah Al-Madinatuddiniah Babussalam Blang Bladeh – Bireuen.
Tahun 1992 beliau termasuk dalam salah seorang murid yang ikut andil dalam membantu Almarhum Almukarram Tgk. M. Diah AR yang membuka cabang dari Dayah BBS Blang Bladeuh ke Gampong Tanjong Mesjid Kecamatan Samudra Geudong, sehingga jadilah beliau menuntut ilmu sambil mengajar di Dayah Madinatuddiniah Baitul Huda tersebut selama + 6 (enam) tahun lamanya.
Pada tahun 2004 beliau tercatat sebagai salah seorang Mahasiswa pada Kampus IAI (Institut Agama Islam) Al-Aqidah Jakarta dan diwisuda pada tgl. 25 Desember 2010 karena beliau mengambil kuliah pada kelas jauh di Lembaga tersebut dengan berbekal Ijazah Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen dan telah diakui keabsahannya oleh Kanwil Kemenag Provinsi Aceh di Banda Aceh.
Dan pada awal Desember 2008 beliau mendapat panggilan Ilahi berangkat ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah bersama dengan istri tercinta.
D.    Pengalaman Organisasi Pimpinan Dayah
3.      Perusahaan.
1)      Tahun 1999 s/d 2001 beliau bekerja pada Perusahaan CV.Aceh Relasi Agung sebagai Administrator.
2)      Tahun 2001 s/d 2003 bekerja pada PT.Darma Utama, bekerja sebagai Labour.
3)      Organisasi Kemasyarakatan Pada tahun 1998 s/d 2001 Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady,S.Pd.I dipercayai menjabat sebagai Plt Sekretaris pada Yayasan Al-Muarif karena Pengurus yang lama yaitu Tgk. Ismail menerita sakit. Dan sejak tahun 2001 s/d 2006 menjabat sebagai Ketua I pada Yayasan tersebut, dan pada pertengahan tahun 2006 di percayai menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif, setelah diadakan perubahan Struktur Organisasi karena ada beberapa Petugas inti yang berhalangan tetap,yaitu ;
1. Tgk. H. Syeh Ahmad (Ketua) meninggal dunia.
2. Tgk. Ismail (Seretaris) meninggal dunia.
3. Abdul Baid Al-Kahfi mengundurkan diri karena berpindah tugas ke Deliserdang Sumatra Utara.
Pada tanggal 12 Juli 2006 melalui Rapat Dewan Pengurus Lengkap, menyetujui Pengangkatan Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif yang definitive menggantikan Almarhum Tgk. H. Syeh Ahmad yang telah berpulang ke Rahmatullah. Pada bulan Januari 2010 beliau ditunjuk oleh rekan-rekan Pimpinan Yayasan Sosial sebagai Ketua Organisasi Forum Rabithah Panti Asuhan dan Lansia se-Kota Lhokseumawe.
E.     Kelembagaan.
Tahun 2009 diangkat oleh Kakanwil Kemenang Aceh atas usulan dari Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Wakil Ketua Penyusuluh Agama Islam Kota Lhokseumawe, dan pada waktu yang bersamaan pula beliau diangkat sebagai salah seorang Anggota Tim Sertifikasi Ijazah Dayah Kota Lhokseumawe. Pada akhir November 2011 ditunjuk oleh Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Plt. Ketua Forun Dayah Kota Lhokseumawe.
F.     Kondisi Lingkungan Sosial Dayah. 
Hubungan social yang di bangun didalam Dayah baik antara Guru dan Santri atau antara Guru dengan Pimpinan Pondok, terorganisir sedemikian rupa sehingga setiap keluhan dari Santri dan Dewan Guru selalu disampaikan Kepada Pimpinan. Demikian pula antara Guru dengan Guru juga terjalin hubungann kerjasama yang harmoni.
Salah satu ciri khas Lembaga Pendidikan keagamaan adalah adanya hubungan erat antara masyarakat dengan Pondok Pasantren, hal ini dapat di maklumi karena mengingat pendirian Dayah Al-Muarif didukung sepenuhnya oleh masayrakat sekitar. Dengan demikian rasa memiliki masyarakat sekitar terhadap pondok sangatlah kuat dan inilah yang menjadi ciri khas kebersamaan pondok ini di banding dengan lembaga sejenis di tempat lain yang kadang kala terkesan putus hubungan dengan masyarakat sekitar, indicator dari baiknya hubungan antara Dayah dengan masyarakat adalah senantiasanya Santri Dayah melakukan ta’ziah kemasyarakatan yang tertimpa musibah serta seringnya kunjungan social dari Lembaga-lembaga lainnya
G.    Sistem Pendidikan.
Pimpinan Dayah Al-Muarif meyakini bahwa Ulama tangguh tak akan bisa dihasilkan oleh system Sekolah Terpadu yang waktunya sangat singkat, sehingga tidak memungkinkan proses pewarisan dan upaya mempertahankan keulamaan dapat tercapai, sehingga dikhawatirkan akan hilang generasi yang benar-benar menguasai semua Kitab-kitab mu’tabar. Untuk itu system pendidikan yang dipakai di Dayah Al-Muarif khususnya untuk pendidikan Dayah tetap menggunakan system tradisional murni. System ini tetap dipertahankan agar menjadi ciri khas Dayah-dayah di Aceh. Karena dengan tradisi murni akan mampu mempertahankan proses transpormasi keilmuan dari Kitab-kitab yang digunakan seluruh Dayah di Aceh, sehingga regenerasi keulamaan bagi generasi muda dapat berjalan baik.
Kurikulum yang digunakan di Dayah Al-Muarif adalah menggunakan Kurikulum Dayah Aceh yang disesuaikan dengan pokok-pokok keilmuan lainnya. Dan ilmu-ilmu yang diajarkan di Dayah ini meliputi Fiqh, Hadist, Adab atau Sastra, Tafsir, Tauhid, Sejarah Islam, Tashawuf, Akhlaq, Nahwu, Sharaf, Komputer dll.
H.    Model Kepemilikan Dayah. 
Dayah Al-Muarif berada dibawah naungan dan Berbadan Hukum Yayasan Al-Muarif Lhokseumawe dengan Akte Notaris yang pertama sebelum perubahan, No. 46, tgl. 25 November 1994, dibuat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH, dan setelah mengalami beberapa kali perubahan, maka yang terakhir adalah No. 52 tgl. 14 Februari 2009.yang dibuat oleh Notaris Taufiq, SH. Dan pada tgl. 28 April 2009 Yayasan Al-Muarif telah terakreditasi dengan mendapatkan pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM RI di Jakarta dengan No. AHU-1366.AH.01.04 Tahun 2009. Dan Yayasan Al-Muarif juga terdaftar pada Kesbangpol Kota Lhokseumawe, No. 220/217/2009.
I.       Sarana dan Prasarana Dayah.
Sarana dan prasarana Dayah Al-Muarif untuk saat sekarang ini, tergolong sudah sangat lumayan dengan asrama pemondokan yang permanen dan berlantai tiga untuk Santriwati, dapur umum, ruang computer, ruang belajar dan ruang perpustakaan yang semuanya telah permanen.
PROFIL DAYAH DAYAH AL-MUARIF LHOKSEUMAWE ACEH
Dayah Al-Muarif yang berdiri sejak tahun 1970-an dan terletak di daerah yang cukup strategis di kawasan Perindustrian yang diapit oleh PT. MOI, PT. Arun NGL Co, PT. PIM, PT. AAF dan PT. KKA (Persero) terletak di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, oleh karena Dayah Al-Muarif berada ditengah-tengah masyarakat yang hegemonis dan modern, maka system Pendidikan yang diterapkan di Dayah Al-Muarif adalah menganut system semi terpadu antara Pendidikan Formal (Madrasah) dan Non Formal (Dayah Shalafiyah).
A.    Visi dan Misi.
1.      VISI
Mendidik dan menghasilkan intelektual Islam yang berkualitas tinggi dan unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Takwa kepada Alah SWT.
2.      MISI
1)      Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengasuhan yang Islami.
2)      Meningkatkan kwalitas Pendidikan.
3)      Menumbuh kembangkan potensi Santri agar menjadi manusia yang beriman, mandiri, kreatif dancerdas dengan selalu bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa.
4)      Menanamkan keyakinan Akidah melalui pengamalan ajaran Agama Islam dan juga budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5)      Mendorong dan membantu setiap Santri untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
6)      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif menurut potensinya masing-masing.
7)      Menumbuhkan semangat keungulan dan kebersamaan pada diri Santri.
B.     Sejarah pendirian dayah.
Dayah Al-Muarif pada awal berdirinya ditahun 1970-an, hanya merupakan sebuah balai pengajian biasa yang dipimpin oleh Tgk. H. Syeh Ahmad dan bertempat dirumah kediaman beliau yaitu di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara (sebelum dilakukan pemekaran menjadi Kota Lhokseumawe). Di tahun 1987 karena semakin bertambahnya para santri mulai dari tingkat SD s/d SLTA, Tgk. H. Syeh Ahmad atas inisiatifnya sendiri serta didukung oleh beberapa pemuka masyarakat dan BDI PT. Arun NGL Co, beliau membangun asrama untuk pemondokan Santri serta dibebaskannya seluruh santri tersebut dari segala biaya baik biaya Pendidikan maupun biaya operasional lainnya karena mengingat hampir 70% santri tersebut berasal dari keluarga miskin dan pra sejahtera. Pada tanggal 14 Juli 1994 M bertepatan dengan tgl. 24 Muharram 1425 H telah diadakan pelantikan sekaligus penepung tawaran (peusijuek) terhadap Santri Yatim/Piatu yang berjumlah + 20 orang, yang berasal dari lingkungan sekitar oleh Ketua BDI PT. Arun, A/n. General Manager PT. Arun dan turut dihadiri oleh Humas PT. Arun NGL Co, Muspika Kecamatan Muara Dua serta pemuka dan tokoh-tokoh Masyarakat Gampong Batuphat Timur.  Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Teuku Indra Bungsu, SH salah seorang Notaris di Lhokseumawe karena Dayah Al-Muarif sejak bulan November tahun 1994 telah berada dibawah naungan Yayasan Al-Muarif dengan Akte Notaris No. 46, Tanggal 25 November 1994, yang di buat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH Dayah Al-Muarif sekarang ini berdiri di atas tanah wakaf seluas +¬¬¬¬ 1.465 m² dengan No. Sertifikat 432 dan tanah milik Yayasan seluas + 1,500 m².
C.    Profil Pimpinan Dayah.
Pendiri Dayah Al-Muarif Tgk. H. Syeh Ahmad, adalah salah seorang tokoh masyarakat di Gampong Batuphat Timur yang lahir pada tgl. 12 Januari 1929 dan beliau juga adalah salah seorang PNS dan menjabat sebagai Ka. KUA Kec. Muara Dua, dan setelah memimpin Dayah Al-Muarif + 30 (tiga puluh) tahun lamanya dan beliau merasa sudah mulai uzur, maka kepemimpinan Dayah Al-Muarif diserahkan kepada Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I, setelah beliau kembali dari menuntut ilmu dari Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen Pimpinan Tgk. H. Muhammad Amin (Tu Min Blang Bladeuh).
Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I yang lahir pada tgl. 14 September 1971 M atau bertepatan dengan tgl. 24 Ra’jab 1391 H, adalah putra beliau yang ke 7 dari 10 orang bersaudara. Setelah menamatkan pendidikan formalnya di MIN Blang Mane II Batuphat Timur pada tahun 1983, beliau melanjutkan pendidikannya di SMPS Keude Amplaih Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara dan beliau mondok di Dayah RUDI Pimpinan Tgk. H. Nurdin Sani.Dan setelah menamatkan pendidikannya di SMPS tersebut pada tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan di SMAN Dewantara, akan tetapi setelah 2 (dua) tahun belajar di SMA tersebut, beliau menderita sakit dan harus mendapatkan perawatan + sekitar 8 (delapan) bulanan, maka setelah sembuh dari sakitnya tersebut, beliau tidak lagi melanjutkan pendidikannya di SMA tersebut tetapi beliau melanjutkan pendidikannya di jalur non formal yaitu di Dayah Al-Madinatuddiniah Babussalam Blang Bladeh – Bireuen.
Tahun 1992 beliau termasuk dalam salah seorang murid yang ikut andil dalam membantu Almarhum Almukarram Tgk. M. Diah AR yang membuka cabang dari Dayah BBS Blang Bladeuh ke Gampong Tanjong Mesjid Kecamatan Samudra Geudong, sehingga jadilah beliau menuntut ilmu sambil mengajar di Dayah Madinatuddiniah Baitul Huda tersebut selama + 6 (enam) tahun lamanya.
Pada tahun 2004 beliau tercatat sebagai salah seorang Mahasiswa pada Kampus IAI (Institut Agama Islam) Al-Aqidah Jakarta dan diwisuda pada tgl. 25 Desember 2010 karena beliau mengambil kuliah pada kelas jauh di Lembaga tersebut dengan berbekal Ijazah Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen dan telah diakui keabsahannya oleh Kanwil Kemenag Provinsi Aceh di Banda Aceh.
Dan pada awal Desember 2008 beliau mendapat panggilan Ilahi berangkat ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah bersama dengan istri tercinta.
D.    Pengalaman Organisasi Pimpinan Dayah
3.      Perusahaan.
1)      Tahun 1999 s/d 2001 beliau bekerja pada Perusahaan CV.Aceh Relasi Agung sebagai Administrator.
2)      Tahun 2001 s/d 2003 bekerja pada PT.Darma Utama, bekerja sebagai Labour.
3)      Organisasi Kemasyarakatan Pada tahun 1998 s/d 2001 Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady,S.Pd.I dipercayai menjabat sebagai Plt Sekretaris pada Yayasan Al-Muarif karena Pengurus yang lama yaitu Tgk. Ismail menerita sakit. Dan sejak tahun 2001 s/d 2006 menjabat sebagai Ketua I pada Yayasan tersebut, dan pada pertengahan tahun 2006 di percayai menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif, setelah diadakan perubahan Struktur Organisasi karena ada beberapa Petugas inti yang berhalangan tetap,yaitu ;
1. Tgk. H. Syeh Ahmad (Ketua) meninggal dunia.
2. Tgk. Ismail (Seretaris) meninggal dunia.
3. Abdul Baid Al-Kahfi mengundurkan diri karena berpindah tugas ke Deliserdang Sumatra Utara.
Pada tanggal 12 Juli 2006 melalui Rapat Dewan Pengurus Lengkap, menyetujui Pengangkatan Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif yang definitive menggantikan Almarhum Tgk. H. Syeh Ahmad yang telah berpulang ke Rahmatullah. Pada bulan Januari 2010 beliau ditunjuk oleh rekan-rekan Pimpinan Yayasan Sosial sebagai Ketua Organisasi Forum Rabithah Panti Asuhan dan Lansia se-Kota Lhokseumawe.
E.     Kelembagaan.
Tahun 2009 diangkat oleh Kakanwil Kemenang Aceh atas usulan dari Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Wakil Ketua Penyusuluh Agama Islam Kota Lhokseumawe, dan pada waktu yang bersamaan pula beliau diangkat sebagai salah seorang Anggota Tim Sertifikasi Ijazah Dayah Kota Lhokseumawe. Pada akhir November 2011 ditunjuk oleh Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Plt. Ketua Forun Dayah Kota Lhokseumawe.
F.     Kondisi Lingkungan Sosial Dayah. 
Hubungan social yang di bangun didalam Dayah baik antara Guru dan Santri atau antara Guru dengan Pimpinan Pondok, terorganisir sedemikian rupa sehingga setiap keluhan dari Santri dan Dewan Guru selalu disampaikan Kepada Pimpinan. Demikian pula antara Guru dengan Guru juga terjalin hubungann kerjasama yang harmoni.
Salah satu ciri khas Lembaga Pendidikan keagamaan adalah adanya hubungan erat antara masyarakat dengan Pondok Pasantren, hal ini dapat di maklumi karena mengingat pendirian Dayah Al-Muarif didukung sepenuhnya oleh masayrakat sekitar. Dengan demikian rasa memiliki masyarakat sekitar terhadap pondok sangatlah kuat dan inilah yang menjadi ciri khas kebersamaan pondok ini di banding dengan lembaga sejenis di tempat lain yang kadang kala terkesan putus hubungan dengan masyarakat sekitar, indicator dari baiknya hubungan antara Dayah dengan masyarakat adalah senantiasanya Santri Dayah melakukan ta’ziah kemasyarakatan yang tertimpa musibah serta seringnya kunjungan social dari Lembaga-lembaga lainnya
G.    Sistem Pendidikan.
Pimpinan Dayah Al-Muarif meyakini bahwa Ulama tangguh tak akan bisa dihasilkan oleh system Sekolah Terpadu yang waktunya sangat singkat, sehingga tidak memungkinkan proses pewarisan dan upaya mempertahankan keulamaan dapat tercapai, sehingga dikhawatirkan akan hilang generasi yang benar-benar menguasai semua Kitab-kitab mu’tabar. Untuk itu system pendidikan yang dipakai di Dayah Al-Muarif khususnya untuk pendidikan Dayah tetap menggunakan system tradisional murni. System ini tetap dipertahankan agar menjadi ciri khas Dayah-dayah di Aceh. Karena dengan tradisi murni akan mampu mempertahankan proses transpormasi keilmuan dari Kitab-kitab yang digunakan seluruh Dayah di Aceh, sehingga regenerasi keulamaan bagi generasi muda dapat berjalan baik.
Kurikulum yang digunakan di Dayah Al-Muarif adalah menggunakan Kurikulum Dayah Aceh yang disesuaikan dengan pokok-pokok keilmuan lainnya. Dan ilmu-ilmu yang diajarkan di Dayah ini meliputi Fiqh, Hadist, Adab atau Sastra, Tafsir, Tauhid, Sejarah Islam, Tashawuf, Akhlaq, Nahwu, Sharaf, Komputer dll.
H.    Model Kepemilikan Dayah. 
Dayah Al-Muarif berada dibawah naungan dan Berbadan Hukum Yayasan Al-Muarif Lhokseumawe dengan Akte Notaris yang pertama sebelum perubahan, No. 46, tgl. 25 November 1994, dibuat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH, dan setelah mengalami beberapa kali perubahan, maka yang terakhir adalah No. 52 tgl. 14 Februari 2009.yang dibuat oleh Notaris Taufiq, SH. Dan pada tgl. 28 April 2009 Yayasan Al-Muarif telah terakreditasi dengan mendapatkan pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM RI di Jakarta dengan No. AHU-1366.AH.01.04 Tahun 2009. Dan Yayasan Al-Muarif juga terdaftar pada Kesbangpol Kota Lhokseumawe, No. 220/217/2009.
I.       Sarana dan Prasarana Dayah.
Sarana dan prasarana Dayah Al-Muarif untuk saat sekarang ini, tergolong sudah sangat lumayan dengan asrama pemondokan yang permanen dan berlantai tiga untuk Santriwati, dapur umum, ruang computer, ruang belajar dan ruang perpustakaan yang semuanya telah permanen.
Bottom of Form
 PROFIL DAYAH DAYAH AL-MUARIF LHOKSEUMAWE ACEH
Dayah Al-Muarif yang berdiri sejak tahun 1970-an dan terletak di daerah yang cukup strategis di kawasan Perindustrian yang diapit oleh PT. MOI, PT. Arun NGL Co, PT. PIM, PT. AAF dan PT. KKA (Persero) terletak di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe Provinsi Aceh, oleh karena Dayah Al-Muarif berada ditengah-tengah masyarakat yang hegemonis dan modern, maka system Pendidikan yang diterapkan di Dayah Al-Muarif adalah menganut system semi terpadu antara Pendidikan Formal (Madrasah) dan Non Formal (Dayah Shalafiyah).
A.    Visi dan Misi.
1.      VISI
Mendidik dan menghasilkan intelektual Islam yang berkualitas tinggi dan unggul dalam prestasi berdasarkan Iman dan Takwa kepada Alah SWT.
2.      MISI
1)      Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengasuhan yang Islami.
2)      Meningkatkan kwalitas Pendidikan.
3)      Menumbuh kembangkan potensi Santri agar menjadi manusia yang beriman, mandiri, kreatif dancerdas dengan selalu bertakwa kepada Allah Yang Maha Esa.
4)      Menanamkan keyakinan Akidah melalui pengamalan ajaran Agama Islam dan juga budaya sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
5)      Mendorong dan membantu setiap Santri untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal
6)      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif menurut potensinya masing-masing.
7)      Menumbuhkan semangat keungulan dan kebersamaan pada diri Santri.
B.     Sejarah pendirian dayah.
Dayah Al-Muarif pada awal berdirinya ditahun 1970-an, hanya merupakan sebuah balai pengajian biasa yang dipimpin oleh Tgk. H. Syeh Ahmad dan bertempat dirumah kediaman beliau yaitu di Gampong Batuphat Timur Kecamatan Muara Dua Kabupaten Aceh Utara (sebelum dilakukan pemekaran menjadi Kota Lhokseumawe). Di tahun 1987 karena semakin bertambahnya para santri mulai dari tingkat SD s/d SLTA, Tgk. H. Syeh Ahmad atas inisiatifnya sendiri serta didukung oleh beberapa pemuka masyarakat dan BDI PT. Arun NGL Co, beliau membangun asrama untuk pemondokan Santri serta dibebaskannya seluruh santri tersebut dari segala biaya baik biaya Pendidikan maupun biaya operasional lainnya karena mengingat hampir 70% santri tersebut berasal dari keluarga miskin dan pra sejahtera. Pada tanggal 14 Juli 1994 M bertepatan dengan tgl. 24 Muharram 1425 H telah diadakan pelantikan sekaligus penepung tawaran (peusijuek) terhadap Santri Yatim/Piatu yang berjumlah + 20 orang, yang berasal dari lingkungan sekitar oleh Ketua BDI PT. Arun, A/n. General Manager PT. Arun dan turut dihadiri oleh Humas PT. Arun NGL Co, Muspika Kecamatan Muara Dua serta pemuka dan tokoh-tokoh Masyarakat Gampong Batuphat Timur.  Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Teuku Indra Bungsu, SH salah seorang Notaris di Lhokseumawe karena Dayah Al-Muarif sejak bulan November tahun 1994 telah berada dibawah naungan Yayasan Al-Muarif dengan Akte Notaris No. 46, Tanggal 25 November 1994, yang di buat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH Dayah Al-Muarif sekarang ini berdiri di atas tanah wakaf seluas +¬¬¬¬ 1.465 m² dengan No. Sertifikat 432 dan tanah milik Yayasan seluas + 1,500 m².
C.    Profil Pimpinan Dayah.
Pendiri Dayah Al-Muarif Tgk. H. Syeh Ahmad, adalah salah seorang tokoh masyarakat di Gampong Batuphat Timur yang lahir pada tgl. 12 Januari 1929 dan beliau juga adalah salah seorang PNS dan menjabat sebagai Ka. KUA Kec. Muara Dua, dan setelah memimpin Dayah Al-Muarif + 30 (tiga puluh) tahun lamanya dan beliau merasa sudah mulai uzur, maka kepemimpinan Dayah Al-Muarif diserahkan kepada Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I, setelah beliau kembali dari menuntut ilmu dari Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen Pimpinan Tgk. H. Muhammad Amin (Tu Min Blang Bladeuh).
Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I yang lahir pada tgl. 14 September 1971 M atau bertepatan dengan tgl. 24 Ra’jab 1391 H, adalah putra beliau yang ke 7 dari 10 orang bersaudara. Setelah menamatkan pendidikan formalnya di MIN Blang Mane II Batuphat Timur pada tahun 1983, beliau melanjutkan pendidikannya di SMPS Keude Amplaih Kecamatan Nisam Kabupaten Aceh Utara dan beliau mondok di Dayah RUDI Pimpinan Tgk. H. Nurdin Sani.Dan setelah menamatkan pendidikannya di SMPS tersebut pada tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan di SMAN Dewantara, akan tetapi setelah 2 (dua) tahun belajar di SMA tersebut, beliau menderita sakit dan harus mendapatkan perawatan + sekitar 8 (delapan) bulanan, maka setelah sembuh dari sakitnya tersebut, beliau tidak lagi melanjutkan pendidikannya di SMA tersebut tetapi beliau melanjutkan pendidikannya di jalur non formal yaitu di Dayah Al-Madinatuddiniah Babussalam Blang Bladeh – Bireuen.
Tahun 1992 beliau termasuk dalam salah seorang murid yang ikut andil dalam membantu Almarhum Almukarram Tgk. M. Diah AR yang membuka cabang dari Dayah BBS Blang Bladeuh ke Gampong Tanjong Mesjid Kecamatan Samudra Geudong, sehingga jadilah beliau menuntut ilmu sambil mengajar di Dayah Madinatuddiniah Baitul Huda tersebut selama + 6 (enam) tahun lamanya.
Pada tahun 2004 beliau tercatat sebagai salah seorang Mahasiswa pada Kampus IAI (Institut Agama Islam) Al-Aqidah Jakarta dan diwisuda pada tgl. 25 Desember 2010 karena beliau mengambil kuliah pada kelas jauh di Lembaga tersebut dengan berbekal Ijazah Dayah Babussalam Blang Bladeh Bireuen dan telah diakui keabsahannya oleh Kanwil Kemenag Provinsi Aceh di Banda Aceh.
Dan pada awal Desember 2008 beliau mendapat panggilan Ilahi berangkat ke Tanah Suci Mekkah Al-Mukarramah bersama dengan istri tercinta.
D.    Pengalaman Organisasi Pimpinan Dayah
3.      Perusahaan.
1)      Tahun 1999 s/d 2001 beliau bekerja pada Perusahaan CV.Aceh Relasi Agung sebagai Administrator.
2)      Tahun 2001 s/d 2003 bekerja pada PT.Darma Utama, bekerja sebagai Labour.
3)      Organisasi Kemasyarakatan Pada tahun 1998 s/d 2001 Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady,S.Pd.I dipercayai menjabat sebagai Plt Sekretaris pada Yayasan Al-Muarif karena Pengurus yang lama yaitu Tgk. Ismail menerita sakit. Dan sejak tahun 2001 s/d 2006 menjabat sebagai Ketua I pada Yayasan tersebut, dan pada pertengahan tahun 2006 di percayai menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif, setelah diadakan perubahan Struktur Organisasi karena ada beberapa Petugas inti yang berhalangan tetap,yaitu ;
1. Tgk. H. Syeh Ahmad (Ketua) meninggal dunia.
2. Tgk. Ismail (Seretaris) meninggal dunia.
3. Abdul Baid Al-Kahfi mengundurkan diri karena berpindah tugas ke Deliserdang Sumatra Utara.
Pada tanggal 12 Juli 2006 melalui Rapat Dewan Pengurus Lengkap, menyetujui Pengangkatan Tgk. H. Masykurdin El-Ahmady, S.Pd.I sebagai Ketua Umum Yayasan Al-Muarif yang definitive menggantikan Almarhum Tgk. H. Syeh Ahmad yang telah berpulang ke Rahmatullah. Pada bulan Januari 2010 beliau ditunjuk oleh rekan-rekan Pimpinan Yayasan Sosial sebagai Ketua Organisasi Forum Rabithah Panti Asuhan dan Lansia se-Kota Lhokseumawe.
E.     Kelembagaan.
Tahun 2009 diangkat oleh Kakanwil Kemenang Aceh atas usulan dari Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Wakil Ketua Penyusuluh Agama Islam Kota Lhokseumawe, dan pada waktu yang bersamaan pula beliau diangkat sebagai salah seorang Anggota Tim Sertifikasi Ijazah Dayah Kota Lhokseumawe. Pada akhir November 2011 ditunjuk oleh Kasie Pekapontren Kota Lhokseumawe sebagai Plt. Ketua Forun Dayah Kota Lhokseumawe.
F.     Kondisi Lingkungan Sosial Dayah. 
Hubungan social yang di bangun didalam Dayah baik antara Guru dan Santri atau antara Guru dengan Pimpinan Pondok, terorganisir sedemikian rupa sehingga setiap keluhan dari Santri dan Dewan Guru selalu disampaikan Kepada Pimpinan. Demikian pula antara Guru dengan Guru juga terjalin hubungann kerjasama yang harmoni.
Salah satu ciri khas Lembaga Pendidikan keagamaan adalah adanya hubungan erat antara masyarakat dengan Pondok Pasantren, hal ini dapat di maklumi karena mengingat pendirian Dayah Al-Muarif didukung sepenuhnya oleh masayrakat sekitar. Dengan demikian rasa memiliki masyarakat sekitar terhadap pondok sangatlah kuat dan inilah yang menjadi ciri khas kebersamaan pondok ini di banding dengan lembaga sejenis di tempat lain yang kadang kala terkesan putus hubungan dengan masyarakat sekitar, indicator dari baiknya hubungan antara Dayah dengan masyarakat adalah senantiasanya Santri Dayah melakukan ta’ziah kemasyarakatan yang tertimpa musibah serta seringnya kunjungan social dari Lembaga-lembaga lainnya
G.    Sistem Pendidikan.
Pimpinan Dayah Al-Muarif meyakini bahwa Ulama tangguh tak akan bisa dihasilkan oleh system Sekolah Terpadu yang waktunya sangat singkat, sehingga tidak memungkinkan proses pewarisan dan upaya mempertahankan keulamaan dapat tercapai, sehingga dikhawatirkan akan hilang generasi yang benar-benar menguasai semua Kitab-kitab mu’tabar. Untuk itu system pendidikan yang dipakai di Dayah Al-Muarif khususnya untuk pendidikan Dayah tetap menggunakan system tradisional murni. System ini tetap dipertahankan agar menjadi ciri khas Dayah-dayah di Aceh. Karena dengan tradisi murni akan mampu mempertahankan proses transpormasi keilmuan dari Kitab-kitab yang digunakan seluruh Dayah di Aceh, sehingga regenerasi keulamaan bagi generasi muda dapat berjalan baik.
Kurikulum yang digunakan di Dayah Al-Muarif adalah menggunakan Kurikulum Dayah Aceh yang disesuaikan dengan pokok-pokok keilmuan lainnya. Dan ilmu-ilmu yang diajarkan di Dayah ini meliputi Fiqh, Hadist, Adab atau Sastra, Tafsir, Tauhid, Sejarah Islam, Tashawuf, Akhlaq, Nahwu, Sharaf, Komputer dll.
H.    Model Kepemilikan Dayah. 
Dayah Al-Muarif berada dibawah naungan dan Berbadan Hukum Yayasan Al-Muarif Lhokseumawe dengan Akte Notaris yang pertama sebelum perubahan, No. 46, tgl. 25 November 1994, dibuat oleh Notaris Teuku Indra Bungsu, SH, dan setelah mengalami beberapa kali perubahan, maka yang terakhir adalah No. 52 tgl. 14 Februari 2009.yang dibuat oleh Notaris Taufiq, SH. Dan pada tgl. 28 April 2009 Yayasan Al-Muarif telah terakreditasi dengan mendapatkan pengakuan dari Kementerian Hukum dan HAM RI di Jakarta dengan No. AHU-1366.AH.01.04 Tahun 2009. Dan Yayasan Al-Muarif juga terdaftar pada Kesbangpol Kota Lhokseumawe, No. 220/217/2009.
I.       Sarana dan Prasarana Dayah.
Sarana dan prasarana Dayah Al-Muarif untuk saat sekarang ini, tergolong sudah sangat lumayan dengan asrama pemondokan yang permanen dan berlantai tiga untuk Santriwati, dapur umum, ruang computer, ruang belajar dan ruang perpustakaan yang semuanya telah permanen.
Bottom of Form



Bottom of Form


Tidak ada komentar:

Posting Komentar